Wednesday, October 20, 2010

FALLING IN LOVE WITH A FRIEND

Fara menatap panggung tanpa berkedip. Di atas sana, sahabatnya sedang gladi resik untuk acara perpisahan besok. Suara lembut Kyu mengalun memenuhi ruangan. Fara terhanyut menikmati suara dan lagu indah itu sampai tidak menyadari kehadiran seseorang di sampingnya. Fara tersentak saat sebuah tangan memukul belakang kepalanya pelan, langsung memberengut kesal mengetahui siapa pelakunya. Yesung!!
“Yah!! Kau suka pada Kyu, kan?” tuduh Yesung usil. Fara membelalakkan mata ke arah Yesung yang cengengesan.
“Ga! Dasar sotoy!! Ngawur!!” elak Fara kesal. Cengiran di wajah Yesung berubah menjadi tawa kecil.
“Bohong!!! Kau pasti suka Kyu! Keliatan, tau!” kata Yesung keukeuh.
“GA!!” sahut Fara bernada tinggi.
“Suka!” balas Yesung.
“GA!”
“SUKA!”
“GA!”
“SUKA!”
“GA! GA! GA!”
“GA!”
“SUKAAA!” ups… eh?? Kok malah bilang suka, sih? Fara menggaruk kepalanya, kesal kenapa bisa terjebak lagi. Yesung terkekeh geli melihat Fara masuk jebakannya. Dia emang paling gampang dikerjain. Fara melototi Yesung.
“Tuuu..kan.. kau ngaku sendiri!” kata Yesung merasa menang.
“Dibilang ga suka, kau ini!!” sahut Fara jengkel. Ingin rasanya dia membungkam mulut cowok di depannya ini, bikin naik darah aja.
“Siapa suka siapa?” terdengar suara heran di belakang mereka. Serempak mereka menoleh dan melihat Kyu yang rupanya tanpa mereka sadari sudah selesai gladi resik, berdiri dengan kedua tangan di saku celananya.
“Jangan – jangan…. Kalian sedang mengungkapkan perasaan kalian ya? Wah.. aku ganggu, dong!” kata Kyu pura – pura menyesal. Yesung langsung memukul kepala dongsaengnya yang agak eror itu.
“Kau ini mikir apaan, sih?” gerutu Yesung. Kyu mengusap kepalanya yang barusan di pukul. Tak kapok juga, mulutnya masih terus nyerocos.
“Terus…kau suka dia atau kau suka dia?” katanya sambil menunjuk ke arah Fara, ke Yesung dan sebaliknya, ke arah Yesung lalu ke Fara. Saking kesalnya Fara sampai ga bisa berkata apapun.
“Ya ampuuun.. hyung! Kau suka dia? Kayak ga ada cewek lain aja, eh, dia termasuk cewek bukan, sih?” sambung Kyu menatap Fara dari ujung kaki sampai ujung kepala. Kepalanya menggeleng seakan Fara itu alien. Fara menendang tulang kering Kyu dan membuatnya meringis kesakitan. Rasain!! Desis Fara.
“APA!!! Aku masih waras, belum amnesia atau rabun senja untuk jatuh cinta ama orang sadis macam dia,” sahut Yesung nunjuk Fara.
“Bener hyung!! Bener!!! Hahahahaha..” sambut Kyu tertawa girang. Kemudian kedua orang itupun melepaskan tawanya setelah saling berpandangan. Fara tersenyum kecut melihat ulah kedua orang lulusan RSJ itu. Pura – pura marah, Fara menghentakkan kakinya dan berlalu meninggalkan kedua cowok sableng itu.
“Woi..Fara!! Kemana??? Kita ada janji ke game center, kan?” seru Kyu panik mengira Fara beneran marah. Fara melengos berlagak tidak mendengar panggilan Kyu. Ke game center??? Pergi aja sendiri, sana! Omel Fara. Pertengkaran tidak penting antara kedua orang itu masih berlanjut meskipun Fara sudah menghilang dari balik pintu.
“Wah… Kyu, dia marah!”
“Gara – gara hyung, tuh!” tuduh Kyu menyalahkan Yesung yang langsung mendelik. Enak aja nyalahin orang! Bukannya dia tadi yang ngehina – hina si Fara?
“Dasar dongsaeng kurang ajar!! Lempar batu sembunyi tangan!” sungut Yesung memukul kepala Kyu lagi. Kira – kira, otak Kyu jadi eror mungkin karena sering kena pukul ma hyungnya ini, deh. Udah eror, makin eror aja tiap harinya.
“Aduuh… hyung!! Jangan pukul kepalaku, ntar rumus phytagoras yang baru aku hapalin ilang,” keluh Kyu sambil mengusap belakang kepalanya. Yesung mengelus dada melihat kelakuan Kyu yang diambang ketidak wajaran itu. Entah harus bagaimana menghadapi orang satu ini. Untung saja Yesung terselamatkan dari rasa keki terhadap Kyu oleh panggilan Soo Man sungsaenim. Tanpa sepatah kata berpamitan pada Kyu, Yesung langsung ngeloyor menghadap sungsaenim yang ternyata memberinya mandat untuk menjadi wakil kelas tiga dalam upacara kelulusan besok. Aarrrghh.. makin pusing aja dia!

“Ehem.. Fara, kau nangis, ya?” selidik Kyu membuat Fara langsung menyembunyikan wajahnya dari Kyu. Fara menggeleng.
“Udah, nangis aja ga usah malu – malu. Segitu sedihnya ditinggal ma Yesung hyung…” kata Kyu menggoda Fara. Keki Fara dibuatnya. Masih dengan memalingkan mukanya, dia menendang tulang kering Kyu.
“Yah!!! Kau ini.. aaiiisssh!!!” gerutu Kyu meringis kesakitan. Di usapnya tulang kering yang sudah dua kali ditendang oleh cewek disebelahnya ini. Apa sih sebenarnya salah dia???
“Bawel!! Kau ini dah mirip nenek – nenek, tau!!” sungut Fara melotot ke arah Kyu. Dibalas pelototan dan toyoran di kepala Fara oleh Kyu.
Perang dunia kelima pun di mulai. Dari saling ledek, cubitan sampe pukul – pukulan. Benar – benar dua orang ini seperti Tom dan Jerry, berantem mulu tidak pernah akur. Bahkan di tempat umum sekalipun, seperti sekarang ini, di aula tempat upacara pelepasan siswa kelas 3 SMU ChongDam. Orang yang melihat hanya menggelengkan kepala, maklum. Sudah biasa melihat mereka berdua seperti itu. Biasanya sih, bertiga dengan Yesung. Sayangnya dia sedang memberikan pidato perpisahan di atas panggung. Salah satu teman mereka datang melerai, tapi gagal. Akhirnya jeweran dari Soo Man sungsaenim menghentikan pertengkaran duo Tom dan Jerry itu. Barisan belakangpun kembali tenang.
“Gara – gara mulut bawelmu, nih!” bisik Fara sambil ngelirik Soo Man sungsaenim, takut kena jewer lagi. Kyu tidak menggubris, sibuk mengusap telinganya yang memerah. Sial banget hari ini, tadi tulang kering sekarang telinga.
“Salahmu tendang kakiku!” sungut Kyu berbisik.
“Kau mulai duluan!” balas Fara tak mau kalah.
“Emang bener kan, kau tadi nangis!” bisik Kyu meniru ekspresi Fara kalau sedang menangis. Fara mencubit lengan Kyu.
“Enak aja! Ga!! Ngapain nangis??!!” elak Fara. Ni orang masih aja ngeyel kalau dirinya nangis. Kalau tidak karena takut pada Soo Man sungsaenim, Fara pasti sudah nyiksa cowok di sebelahnya ini tanpa ampun. Begini – begini dia jago taekwondo, beda ma Kyu yang jago dalam bidang pelajaran, seni dan basket tapi ga ngerti bela diri sama sekali. Sekali hajar, keok ni bocah, batin Fara kesal.
“Far, kau suka Yesung hyung, ya?” tiba – tiba Kyu bertanya dengan muka serius. Fara menatap cowok di sampingnya itu. Kyu menatap lurus ke depan, ah…rupanya Yesung sudah kelar berkoar – koar dan terlihat kembali ke tempat dia duduk semula.
“Kau ini Kyu… emang pengen Fara ajar!” gerutu Fara. Kyu terdiam saja. Belum sempat dia menjawab, namanya sudah dipanggil untuk mengisi acara. Kyu meninggalkan Fara dan berjalan ke panggung. Tak berapa lama kemudian suara merdunya terdengar. Fara heran, bagaimana cowok semacam Kyu bisa punya suara sebagus itu??? Cowok yang suka menggodanya, cengar – cengir tidak karuan, usil setengah mati dan gila game. Tapi, begitu dia bernyanyi dia berubah menjadi sosok yang lain, membuat mata Fara tidak bisa lepas melihatnya.

Acara pelepasan siswa kelas tiga baru saja selesai. Murid – murid bergerombol di halaman sekolah memberikan ucapan selamat pada sunbae mereka yang sudah lulus. Berpoto bersama, bercanda, bahkan ada yang menyempatkan diri mengungkapkan perasaannya karena ini adalah kesempatan terakhir mereka. Yesung ada di antara murid – murid cewek, cowok itu memang popular. Fara tidak mengerti bagaimana bisa cowok semacam Yesung bisa membuat teman – teman sekelasnya histeris dan iri padanya setiap Yesung datang mencarinya di kelas.
Fara dan Kyu tidak bergabung dengan keributan itu, mereka duduk jauh sambil menungggu Yesung. Mereka berdua memang tipe orang pembenci suasana ramai seperti itu. Kalau bukan karena Yesung, Fara tidak mungkin datang dan Kyu, kalau bukan karena diminta mengisi acara dia pasti memilih maen game di rumah atau keluyuran di game center. Fara duduk diam menatap Yesung di kejauhan yang tertawa – tawa. Astaga…tu cowok genit juga ternyata, batin Fara. Dia tidak habis pikir kenapa bisa bersahabat dengan manusia – manusia abnormal ini. Tanpa sadar Fara menghela napas, Kyu yang sedang nyanyi – nyanyi menoleh ke arah Fara.
“Kyu!! Fara!!! Sini, kita photo bareng!” panggil Yesung melambai ke arah mereka berdua. Dengan malas Kyu bangkit dan menarik lengan Fara menghampiri Yesung. Mereka photo bertiga dengan senyuman lebar menghiasi wajah mereka. Tidak cuma sekali, tapi berkali – kali mungkin sampai ratusan kali mereka berpose. Dasar, kalau liat kamera penyakit akut mereka bertiga langsung kambuh. Penyakit magifo. Manusia gila foto alias narsis.
Setelah puas meladeni dongsaeng - dongsaengnya, Yesung berpamitan dan menyeret lengan Kyu dan Fara menjauh dari halaman sekolah. Yesung melambai pada beberapa orang yang memanggilnya dan berlalu meninggalkan halaman sekolah. Capek juga ternyata jadi selebritis sekolah. Begini ini emang nasib orang popular, batin Yesung nyengir. Kyu melirik Yesung dan mendengus dengan ekspresi menghina, dia tahu apa yang ada dalam pikiran hyungnya itu. Dasar lebay!!
“Hyung… kau sudah gila, ya? Senyum – senyum sendiri!” tegur Kyu. Cengiran di wajah Yesung makin lebar. Tanpa mempedulikan ocehan Kyu, Yesung terus berjalan menyusuri jalan setapak sepanjang sungai menuju tempat favorit mereka. Sesampainya di sana, Yesung berhenti mendadak dan berbalik menatap kedua dongsaengnya itu.
“Kalian…. Tadi pasti terharu mendengar pidatoku. Menangis sedih karena kutinggalkan, ya kan??!!” astaga… ni orang pede banget, ya!
“Kalian pasti akan merindukanku!” kata Yesung. Kyu pura – pura muntah, Fara menutup telinga dan berjalan menjauhi Yesung.
“Yah!!!” teriak Yesung tak terima melihat kelakuan kedua anak itu. Dirangkulnya leher Kyu dan mendaratkan jitakan di kepalanya. Kyu berteriak – teriak pasrah. Dan Fara hanya menonton pertunjukkan gratis itu. Senang bisa lihat Kyu disiksa. Hahahaha…..
“Hyung!!! Hentikan!!! Kau ini senang sekali menyiksaku!! Aaahhh… hyung!!” teriak Kyu seraya berusaha melepaskan diri dari Yesung. Kalah.
“Kau emang pantas disiksa! Dongsaeng kurang ajar kayak kau ini harus diberi pelajaran biar kapok!!” balas Yesung sambil mengacak – acak rambut Kyu gemas. Kyu berontak sekali lagi dan berhasil lolos. Yesung tertawa melihat reaksi Kyu yang serasa baru saja terlepas dari maut. Fara terdiam. Benaknya dipenuhi pikiran akankah dia melihat adegan seperti itu lagi sepeninggal Yesung nanti? Tidak akan ada lagi yang meledeknya, membelai rambutnya dan menyeretnya keluar dari kelas setiap istirahat. Dia pasti akan merindukan hari – hari itu.
“Hyung, aku mungkin tidak akan pernah merindukanmu. Tapi, dia… pasti kangen padamu. Tadi aja dia nangis, hyung!” celetuk Kyu menunjuk Fara yang masih asyik bermain air. Fara langsung menoleh dan menatap tajam Kyu.
“Cerewet kau Kyu!! Dah dibilang aku ga nangis!!” sergah Fara ketus. Kyu mencibir tak percaya dengan kata – kata Fara.
“Dasar cengeng!!” ledek Kyu sambil berlari menghindari lemparan kerikil dari Fara.
“Berisik!! Sini kau Kyu!!” teriak Fara mengejar Kyu. Aarrggh!!! Sudah tidak tahan tangannya menjambak rambut Kyu dan membantingnya ke tanah. Langkahnya terhenti ketika tangan Yesung menahan lengannya. Fara menatap Yesung heran.
“Oppa!”
“Fara, meskipun oppa sudah lulus, tapi kita masih bisa ketemu, kan? Oppa masih selalu ada buat Fara,” kata Yesung mengejutkan Fara dan Kyu yang berdiri agak jauh dari mereka. Tumben orang semacam Yesung berkata serius.
“Tapi, oppa mau ke China, kan?!” sahut Fara sedih. Ditundukkan kepalanya menghindari tatapan Yesung. Tangan Yesung yang besar dan hangat menyentuh kepalanya. Air mata itu sudah ada di pelupuk matanya.
“Uljima…. Setiap bulan oppa akan pulang menemuimu, oke? Korea – China hanya 2 jam saja, tidak begitu jauh. Kau masih bisa menelpon oppa kapanpun kau mau,” hibur Yesung mengusap lembut kepala Fara yang masih tertunduk. Dia tahu, Fara tidak mau dia melihat air mata itu.
Kyu menatap kedua orang itu dengan perasaannya aneh. Tidak pernah melihat mereka berdua begitu serius. Entah kenapa Kyu tidak suka melihat kedekatan Yesung dan Fara. Seperti ada sesuatu yang tajam menggelitiki hatinya. Tidak bisa diungkapkan bagaimana perasaan itu, pokoknya rasa itu tidak pernah ada sebelumnya. Tiba – tiba muncul begitu saja. Kyu tidak tahu apa itu. Adegan melodrama romantis antara Yesung dan Fara itu bagai berabad – abad bagi Kyu. Aduh, dia ingin tahu apa sebenarnya yang dia rasakan itu. Susah untuk dijelaskan. Dia menggaruk kepalanya bingung.

“Onnie, ada cowok ganteng mencarimu,” kata Elvin mengejutkan Fara. Menoleh ke dongsaengnya yang sudah menyembulkan kepalanya di pintu kamar Fara tanpa mengetuk lebih dulu. Kebiasaan ni anak!
“Cepetan Onn, keburu dia diapa – apain ama Teuki oppa!” seru Elvin lagi. Fara mengerutkan dahi bingung. Cowok ganteng??? Siapa sih? Dengan rasa penasaran Fara bangkit dari meja belajarnya, mengikuti Elvin ke ruang tamu. Di lirik adik sepupunya yang sibuk merapikan poni dan bajunya itu. Tumben dia jadi centil kayak gitu, Fara makin penasaran.
Sesampainya di ruang tamu Fara celingukan mencari cowok ganteng yang dimaksud si Elvin, tapi dia hanya menemukan sosok Kyu sedang asyik bertanding alkagi dengan Teuki oppa. Tanpa mempedulikan kehadiran Kyu yang diluar dugaan, Fara sibuk lirik kanan kiri sampai melongok ke teras depan. Dimana tu cowok ganteng, ya? Batin Fara menggaruk – garuk kepalanya. Dia menoleh pada Elvin untuk bertanya, tapi urung ketika melihat Elvin melongo menatap Kyu. Astagaa…. Jangan bilang cowok ganteng yang Elvin maksud tu…… Fara menghela napas kecewa. Kirain tadi Siwon, Donghae atau Heechul oppa sedang kacau otaknya terus mampir ke rumah buat nyari dia.
“Onnie….kok ga bilang ke Elvin kalo onnie punya temen ganteng, hehehe..” bisik Elvin tanpa mengalihkan pandangannya dari Kyu. Fara mau muntah rasanya. Ganteng??? Ganteng dari Hongkong!!!
“Emang perlu gitu onnie kenalin ke kamu?” tanya Fara.
“Penting banget onnie!!! Ini mempengaruhi pilihan Elvin masuk SMU,” sahut Elvin membuat Fara bingung. Apa hubungannya Kyu ma masa depan Elvin?? Ni anak juga lumayan ga beres otaknya. Fara menatap Elvin dengan pandangan ‘ni beneran adikku atau alien?’.
“Elvin langsung tau mau masuk SMU mana sekarang. SMU ChongDam!” lanjut Elvin. Fara semakin tidak mengerti dibuatnya.
“Hah?? Kenapa tiba – tiba kau mutusin masuk SMU onnie?”
“Gara – gara dia! Kalo satu SMU ma cowok ganteng kayak dia, Elvin pasti makin rajin dan semangat sekolahnya,” sahut Elvin langsung membuat Fara sakit perut menahan tawa. Ini anak ternyata penyulut semangatnya adalah cowok ganteng?!! Okelah… Fara setuju. Tapi, kalau cowok ganteng yang dimaksud Elvin tu Kyu?? Beda lagi pendapat Fara. Elvin perlu kacamata!
“Vin, sebaiknya kau periksa mata ma saraf otak ke dokter besok!” kata Fara menyarankan. Elvin menoleh dan menatap Fara bingung. Dia merasa baik – baik saja, tidak ada yang sakit.
“Buat apa onnie?”
“Ada sesuatu yang salah di diri kamu. Masa beranggapan Kyu ganteng. Kyu??!! Astaga.. Elvin… Elvin!” sahut Fara.
“Ah… mestinya onnie yang ke dokter! Perlu kacamata minus 100, kalo perlu mikroskop atau teleskop! Ckckckck… jadi, selama ini onnie tidak melihat dia, ya?? Parah!!” balas Elvin menggelengkan kepala mengejek Fara. Tanpa menunggu kata – kata balasan dari Fara, Elvin menghampiri Teuki oppa, tinggal Fara bengong mendengar kata – kata Elvin tajam menusuk. Punya dongsaeng satu aja, ribetnya minta ampun. Ga sopan pula!!!
Fara akhirnya mengikuti Elvin, duduk agak jauh dari Kyu. Katanya tu anak mau mencari dia, tapi kok malah asyik bertanding alkagi melawan Teuki oppa. Sesekali devil smirknya muncul mengejek Teuki oppa yang sering melakukan tindakan bunuh diri. Pantesan lah Elvin suka, mereka kan sama. Iblis kecil, hahahaha… Fara pura – pura meneliti vas bunga di meja sebelahnya untuk menyembunyikan senyumnya, takut ketahuan Elvin yang sedari tadi meliriknya melulu dari tempat dia duduk, disamping Teuki oppa.
“Aaiiissssh!! Kalah lagi!” teriak Teuki oppa kesal membuat Fara terperanjat. Kyu tertawa – tawa bahagia sudah berhasil mengalahkan Teuki 7 kali. Dasar oppa aja yang bego! Batin Fara. Lawan Elvin aja tidak pernah menang, apalagi lawannya Kyu si maniak game.
“Mau tanding lagi, hyung?” tantang Kyu.
“Ga usah. Tu si Fara dah datang, bisa – bisa dia ngamuk kau datang malah main dengan hyung,” sahut Teuki ngeles. Kyu tersenyum dan mengangguk.
“Ihh, sebodo amat dia datang mau ngapain juga. Emang ngaruh ma Fara, gitu?!!” sahut Fara cuek. Kyu dan Teuki melirik Fara tajam.
“Oh ya, Kyu. Kenalin ini Elvin, sepupuku. Dia akan masuk SMU disini, tapi entah dimana,” kata Teuki mengenalkan Elvin tanpa mempedulikan ucapan Fara barusan. Kyu menyambut uluran tangan Elvin dan tersenyum padanya. Pasti ga bakalan dicuci tu tangan, dengus Fara melirik Elvin yang terpana.
“Elvin bakal jadi hoobae Fara onnie,” kata Elvin pada Teuki.
“Hah??? Jadinya kau mau masuk ChongDam, Vin?” tanya Teuki terkaget – kaget dengan keputusan mendadak dongsaengnya itu. Elvin mengangguk mantap. Dia harus masuk ke SMU ChongDam, agar bisa dekat ma ni oppa! Batinnya seraya melirik ke Kyu. Lirikan itu sempat tertangkap oleh mata Teuki dan langsung dia paham alasan Elvin. Teuki mengalihkan pandangan ke Fara dan menemukan senyum tersembunyi Fara.
“Wah, Elvin bakal jadi hoobae oppa juga, dong! Senang punya hoobae semanis Elvin” kata Kyu yang menurut Fara sok lembut dan manis itu. Sikapnya beda banget, kalau ke dia kasar, usil dan amit – amit. Fara pura – pura mau muntah mendengarnya, tapi langsung berhenti ketika Elvin meliriknya tajam. Ni anak lebih menyeramkan daripada Teuki oppa kalo marah.
“Iya, mohon bimbingannya, sunbae,” kata Elvin sambil membungkuk hormat 90 derajat ke arah Kyu. Fara dan Teuki langsung tertawa melihat kelakuan Elvin. Mata Elvin langsung mengarah ke kedua orang itu dengan tajam mengancam. Teuki mengubah tawanya jadi batuk – batuk dan Fara langsung pura – pura tertarik pada koleksi Kristal omma di lemari.
“Udah Vin, belum resmi jadi sunbaemu dia! Ntar aja kau hormat ke dia kalau resmi jadi siswa ChongDam, sekarang waktunya belajar buat ujian masuk bulan depan aja. Ayo!” kata Teuki masih menahan tawa. Diseretnya Elvin ke lantai dua meninggalkan Fara dan Kyu. Dengan terpaksa dan sedikit tidak rela meninggalkan Kyu, Elvin mengikuti langkah Teuki. Dia harus berusaha keras agar bisa masuk SMU ChongDam.
“Far, bantuin aku ya!” ujar Kyu sepeninggal Teuki dan Elvin. Hah? Ga salah denger tuh?? Kyu? Butuh bantuan??? Fara mengalihkan pandangannya dari lemari ke Kyu.
“Apa?”
“Ngerjain proyek sejarahku. Minggu depan aku ikut olimpiade matematika dan proyek sejarah belum aku kerjain gara – gara sibuk persiapan lomba. Ne??!!” sahut Kyu membujuk Fara. Ya ampuuunn, Kyu!! Sejak dia datang secara misterius di rumah tadi, Fara sudah menduga pasti dia ada maunya. Si otak udang Kyu, kebanggaan sekolah, pemenang olimpiade sains se-Asia, tapi paling malas ngerjain tugas essai, sejarah sekalipun!!! Mengerjakan tugas Kyu, berarti Fara harus mengerjakan proyek itu dobel dan tidak boleh sama!! Liburan macam apa ini????? Baru juga Fara bernapas lega sudah menyelesaikan tugas itu kemarin, sekarang terpaksa mengulang lagi. Aarrrgggggghhhhh…………
“Aku tau kau sudah selesai mengerjakannya. Teuki hyung mengatakannya padaku. Jebal, Fara!” bujuk Kyu memasang tampang memelas. Aduuuhh, awas kau oppa!! Fara akan bunuh kau!! Ngapain harus bilang ke Kyu, sih kalo Fara udah selesai ngerjain proyeknya??? Jadinya dimanfaatin nih ma tu bocah! Omel Fara dalam hati. Tiba – tiba, Teuki yang sedang menemani Elvin belajar merasakan merinding di tengkuknya. Hiiii….
“Oke..oke.. arraseo!! Aku lakuin ini bukan demi kau, tapi demi sekolah!! Kau harus menang lomba minggu depan, atau aku buang proyek itu ke selokan!” kata Fara mengancam. Akhirnya Kyu bisa bernapas lega. Dia tahu, gadis di depannya ini meskipun dengan ngomel panjang lebar pasti akan membantunya. Asal pasang tampang memelas aja, hehehehe…..
“Gomawo!!” seru Kyu berbinar – binar.
“Eh, bikinnya tentang sejarah Jumong ya!! Liatnya dari drama Jumong aja, terus ke museum Korea sana buat observasi lanjutan, oke?!!” saran Kyu lagi membuat mata Fara melotot. Ni anak emang kurang ajar!! Bukannya bersyukur udah dibantuin malah rewel minta ini itu, harus begini begitu. Nyesel tadi dia menyanggupi permintaan Kyu. Tanpa mempedulikan ekspresi sebal Fara, Kyu mengulurkan selembar kertas berisi instruksi alias to do list berhubungan dengan proyek sejarah Jumongnya ke Fara. Makin kecut tampang Fara. Kyu sialan!

“Hyung, aku ingin bicara,” kata Kyu suatu sore di kamar Yesung yang berantakan. Yesung menghentikan mengemas barangnya dan menoleh ke Kyu. Tumben anak itu bertampang serius.
“Apa?? Ngomong aja!” sahut Yesung sambil duduk di tempat tidur menghadap ke meja belajarnya, tempat Kyu duduk sambil memutar – mutar pensil di tangannya.
“Hyung suka Fara ga?” tanya Kyu tiba – tiba. Sekuat tenaga Yesung menahan tawa. Astagaa… kirain mau bertanya apaan.
“Suka!” sahut Yesung singkat. Hampir meledak tawanya melihat ekspresi Kyu terkaget – kaget.
“Eh?? Hyung suka dia??!!” tanya Kyu tidak percaya. Yesung tertawa.
“Iya. Emang kenapa?” sahut Yesung seraya mengangguk. Pensil di tangan Kyu terlepas dan jatuh di atas bukunya.
“Aniyo….” Kata Kyu menggelang. Wah, saingannya berat, nih, batin Kyu.
“Kau juga suka dia kan?!” serang Yesung membuat Kyu terperanjat. Dia membuka mulut ingin membantah tapi tidak ada satu suara pun yang keluar.
“Eh?!!”
“Aku tahu kok, Kyu. Sejak dulu kau sudah suka padanya, karena itu kan kau sering jahilin Fara,” kata Yesung sambil tertawa. Kyu tertunduk malu. Hyung-nya yang satu ini emang lebay tapi juga sangat peka.
“Bagaimana…. Hyung tahu?” tanya Kyu ingin tahu.
“IQ hyung kan selevel lebih tinggi darimu, makanya hyung bisa tahu,” Yesung menyombongkan diri. Kyu mencibir menghina. Yesung tertawa.
“Huh.. impossible!” ejek Kyu membuatnya mendapat toyoran di jidatnya dari Yesung. Ni bocah seneng banget menghina orang. Bahkan hyung-nya juga tidak luput dari ejekannya.
“Kyu….kalau kau emang suka Fara, katakan padanya sebelum ada orang lain mengambilnya,” kata Yesung lagi.
“Hahaha.. emang ada yang mau?” tanya Kyu tertawa, walau dalam hati was – was.
“Ada. Hyung!” aku Yesung mantap menunjuk dadanya. Kyu memandang Yesung tak berkedip.
“Tahun depan dia akan ke China. Terpikir olehmu tidak, mungkin saja dia akan menjadi pacar hyung?” tambah Yesung sedikit menakut – nakuti Kyu. Dan berhasil kalau dilihat dari ekspresi Kyu yang seperti mendapat tamparan di pipinya.
“Hah?? Serius hyung??”
“Serius!! Selama ini hyung diam, tidak mengatakan perasaan hyung ke Fara karena tidak ingin persahabatan kita rusak. Tapi, hyung tidak akan membuang kesempatan itu lagi. Kalo Fara ke China dan dia belum jadi milik siapapun, hyung akan menjadikannya pacar,” kata Yesung. Muka Kyu berubah panik, tidak menyadari kalau sebenarnya Yesung hanya menggodanya.
“Andweee…” kata Kyu lirih. Duh, ga bisa kebayang kalau dia harus melihat Fara dan Yesung hyung jadi sepasang kekasih. Bisa – bisa dia berubah wujud jadi semut aja dan sembunyi di bawah tanah menghindari mereka.
“Makanya, katakan padanya kau suka! Berani tidak?” tantang Yesung menguji kesungguhan hati Kyu. Kyu terdiam sejenak sebelum memutuskannya.
“Oke, aku akan bilang setelah mengantar hyung besok sore,” kata Kyu menjawab tantangan itu.
“Janji?” kata Yesung seraya mengulurkan jari kelingkingnya. Kyu menautkan kelingkingnya dan mengangguk mantap.
“Iya.. janji!”
“Oke. Kalo kau ditolak segera hubungi hyung, biar hyung yang maju ya..” goda Yesung lagi. Dipukulnya dengan lembut kepala Kyu.
“Aahhh… hyuuuuung!!!”
“Hahahahahaha….”


“Kau suka Yesung hyung, ya?” tanya Kyu selepas mereka mengantarkan kepergian Yesung ke China. Fara menghentikan langkahnya dan membalikkan badan siap menyemburkan makian, tapi urung tatkala melihat raut wajah Kyu serius.
“Karena dia kan, tahun depan kau juga kuliah di China?” tanya Kyu lagi. Ada apa sih dengan anak ini? Dari kemarin kelakuannya aneh.
“Bukan! Aku ke China bukan karena Yesung oppa!” sahut Fara.
“Iya. Tapi kalau kau ke China, bakalan lebih dekat dengan hyung. Lebih mudah bagimu untuk mendekatinya,” kata Kyu tidak menyerah. Dia harus tahu perasaan Fara sekarang!
“Babbo! Sudah berapa kali aku bilang ga suka Yesung oppa?!! Dia itu sudah aku anggap oppa sendiri kayak Teuki oppa!!” omel Fara kesal. Ngapain sih Kyu ribet nanyain dia suka ama Yesung oppa atau nggak??? Apa hubungannya ma dia?? Fara membalikkan badan dan bergegas meninggalkan Kyu. Menyebalkan! Gerutunya.
“Aku tak percaya kau tidak suka padanya. Waktu acara perpisahan dulu, kau nangis. Hari ini juga. Kau kan tidak pernah menangis sebelumnya,” cecar Kyu membuat geram Fara. Ni anak masih ngeyel juga. Sekali lagi Fara menghentikan langkahnya. Karena berhenti mendadak, Kyu yang berjalan di belakangnya tanpa sengaja menabrak Fara. Fara meringis kesakitan. Dipukulnya lengan Kyu kesal.
“Aduh, Kyu!! Sakit tau!!” gerutu Fara.
“Salah sendiri berhenti mendadak!” balas Kyu.
“Kau sih, ngomongnya aneh – aneh aja! Udah berapa kali Fara bilang, Fara GA SUKA ma Yesung oppa, dia oppa bagi Fara!! Dan Fara ga nangis!!” seru Fara sengaja menekankan kata ‘ga suka’. Semua itu jujur kok, Yesung dianggap sebagai oppa bagi dia. Yeah, bagian menangis itu emang bohong. Dia benar nangis, bukan sedih ditinggal orang yang dia suka, tapi karena bakal kehilangan tempat curhat dan menyembunyikan perasaan sebenarnya.
“Benar Fara ga suka Yesung hyung??” tanya Kyu berusaha menyakinkan sekali lagi. Fara mengangguk. Yess!! Seru Kyu dalam hati.
“Iya. Soalnya Fara udah suka orang lain sejak dulu,” aku Fara mengejutkan Kyu. Fara suka orang lain???
“Hah?? Siapa dia??? Aku kenal orang itu ga? Siapa??” tanya Kyu penasaran. Fara tersenyum melihat tingkah Kyu seperti cacing kepanasan. Jarang bisa liat Kyu yang selalu sok cool itu mendadak jadi kayak gini.
“Kau kenal dengannya. Teramat sangat mengenalnya,” sahut Fara berteka – teki. Kyu menggaruk – garuk kepalanya penasaran setengah mati. Seandainya dia tertabrak mobil yang lewat terus mati, 100 persen bakal jadi hantu penasaran yang gentayangan di sekitar Fara.
“Siapa dia? Teman sekolah kita?” tanya Kyu lagi. Kok dia ga pernah tahu kalau Fara suka seseorang. Kalau bukan Yesung hyung yang selama ini dia kira, lalu siapa?
“Bahkan sekelas dengan kita, Kyu,” sahut Fara tertawa. Kyu berhenti. Menatap Fara yang dengan cueknya berjalan di depannya.
“Hah??? Sekelas??!!!” Kyu berteriak kaget. Teman sekelas? Siapa? Yunho?? Junsu?? Ga mungkin!! Eunhyuk?? Wookie?? Nichkun??? Lebih ga mungkin lagi. Gadis seperti Fara ga mungkin suka ma orang macam mereka. Eh… tapi mungkin juga kan??
“Siapa??? Orangnya seperti apa??” tanya Kyu mengguncang lengan Fara.
“Dia….. itu orang yang sangat menyebalkan, cerewet, rese, mau menang sendiri, keras kepala, usil dan amit – amit kelakuannya. Tapi, dia pintar, baik hati, pengertian dan….. bersuara bagus!” sahut Fara sambil melangkah pergi meninggalkan Kyu yang masih terpaku, menerka – nerka orang yang dimaksud Fara. Cerewet, rese, amit – amit kelakuannya?? Semua cowok di kelasnya hampir semua seperti itu kecuali dia tentunya. Yang pintar dan bersuara bagus juga banyak. Aaah… molla!! Kyu berlari menyusul Fara. Dan sekali lagi tiba – tiba Fara berhenti mendadak dan tertabrak Kyu.
“Satu lagi….. dia itu cinta banget ma Jumong!” kata Fara sambil meringis kesakitan. Kyu terpana. Mungkinkah??? Dia??? Hanya dia yang suka Jumong di kelasnya. Kalau pintar, baik hati, pengertian dan bersuara bagus memang iya. Tapi, kelakuan dia kan ga amit – amit, rese, cerewet atau keras kepala. Ah, dia ga mungkin bersifat seperti itu, kan??
“Fara, itu aku kan??? Tapi aku ga amit-amit, Far!” seru Kyu. Fara mengangkat bahu cuek dan terus saja berjalan.
“Cowok itu aku, kan?” tanya Kyu memastikan.
“Molla!” sahut Fara cuek.
“Tapi aku ga ngerasa bersifat buruk seperti itu, Far!” kata Kyu tidak terima dibilang berkelakuan amit – amit. Kalau imut – imut sih, pasti!!!
“Berisik!” bentak Fara mendorong Kyu menjauh.
“Sejak kapan kau suka padaku, Far?” tanya Kyu penasaran. Tidak disangka sama sekali.
“Idih, ge-er!! Siapa yang bilang aku suka kau?” sungut Fara melotot ke arah Kyu.
“Di kelas yang suka Jumong hanya aku, Far!! Bahkan proyek sejarahku pun tentang Jumong. Berarti cowok yang kau sebutkan itu, aku. Iya, kan??” bantah Kyu tak mau kalah.
“Cerewet!! Sok tahu!!”
“Tau ga, Far? Alasan sering ngusilin kamu?” tanya Kyu berharap Fara menghentikan langkahnya. Ngomong sambil jalan bikin napas hampir putus.
“Bodo!!” sahut Fara menutup kupingnya.
“Karena aku suka Fara dan ga suka liat kamu dekat ma Yesung hyung itu!” jelas Kyu mampu menghentikan langkah Fara kali ini. Kyu tersenyum. Rasa panas menjalari kedua pipi Fara, buru – buru Fara mempercepat langkahnya.
“Berarti kita sama dong, Far. Sama – sama suka! Pacaran aja kalo gitu!” tembak Kyu enteng. Astaga, Kyu!!! Malu – maluin aja, masa nembak cewek di tepi jalan. Fara menundukkan kepala karena malu, orang – orang yang mendengar teriakan Kyu tersenyum bahkan ada yang berteriak ‘hwaiting’ ke Kyu.
“Iiiihhh… ogah!!” tolak Fara.
“Kok gitu sih, Far?” tanya Kyu kaget. Fara menolaknya? Bukankah tadi Fara bilang suka padanya? Atau emang dia salah sangka?? Bukan dia yang dimaksud Fara tetapi cowok lain??
“Mana ada cowok nembak di tepi jalan kayak gini??? Elit dikit, napa?” sahut Fara jengkel. Memang benar otak Kyu itu sedikit konslet!!
“Yaelah, sama aja Far!” kata Kyu cuek tertawa – tawa. Tidak mempedulikan orang melihat ke arah mereka. Heran, nembak apa berantem tuh mereka berdua? Pikir orang – orang itu. Kyu dibelakang Fara yang berjalan cepat sekali.
“Males!!” sentak Fara. Kyu menggaruk kepalanya bingung menghadapi temperamen gadis itu.
“Hah?? Ditolak nih??” tanya Kyu memasang muka masam. Fara membalikkan badannya dan menatap Kyu.
“Iya! Fara mau nerima Kyu kalau nilai ulangan matematika Fara 9!!” sahut Fara menahan senyum. Mampus kau Kyu, salah sendiri bikin Fara malu kayak gini! Batin Fara kesal. Sebenarnya, dia pengen bilang ‘iya’ seandainya Kyu tidak teriak – teriak di jalanan kayak ini.
“Hah??? Berarti ga mungkin dong Far!! Paling keren nilai matematika kamu juga 5!” kata Kyu menghina Fara. Dia tahu kelemahan Fara paling fatal ada di pelajaran matematika!! Dapat nilai 5 aja sudah sujud syukur! Kalau syaratnya nilai sejarah, bahasa Inggris atau pelajaran lain yang harus dapat nilai 9 sih masih mungkin. Tapi ini, matematika!
“Sialan!! Berisik!! Nyebelin!!” gerutu Fara jengkel. Dihentakkan kakinya kesal dan berlari meninggalkan Kyu. Huh, dasar cowok nyebelin!!!
“Oke!! Kalo gitu, besok ulangan matematika Fara nyontek aku aja, pasti dapat nilai 10 tuh. Gimana?” teriak Kyu keras jauh di belakang Fara. Segerombolan mahasiswa yang kebetulan lewat langsung terkikik geli melihat tingkah Kyu dan Fara.
“Tau ah!!”
“Fara, tunggu!! Gimana? Mau kan jadi pacar Kyu?”

No comments:

Post a Comment