Wednesday, October 20, 2010

NARSIS EKSISTENSIALISME IDEALISM

Hanya satu kata yang mendeskripsikan diriku sekarang ini. Mungkin deskripsi itu kadang terlihat memalukan, apalagi kalo mengingat tingkahku yang sangat mendukung deskripsi itu. Awalnya hanya aku yang memproklamirkan jati diri baruku yang sebenarnya sudah ada sejak dulu itu. Lingkunganku yang sekarang ini aja sangat mendukung hal itu makin kentara. Ternyata, lama-lama semua orang yang mengenalku juga berpendapat sama. Aku memang seperti deskripsi yang aku kemukakan itu.

Selalu ingin tampil, kelihatan, membanggakan diri, bahkan hal sekecil apapun yang berhubungan dengan diriku (hal-hal positif tentu) selalu aku tunjukkan. Semua identitas diriku selalu aku tunjukkan. Bener-bener ga tahu malu banget. Sebenarnya ada perasaan malu itu, tapi cepet-cepet aku singkirkan. Dengan tujuan agar semua orang ingat padaku.

Pasti tahulah, deskripsi apa yang aku maksudkan.
Apa lagi kalo bukan : NARSIS
Yup, narsis alias over confident. Who care!!!!
Bagiku, narsis itu penting. Narsis itu perlu. Narsis itu merupakan sebagian dari iman..eh..kehidupan. huahaha…
Dengan narsis itu aku ada. Karena narsis adalah bentuk dari eksistensi, membuktikan pada dunia bahwa kita ada. Sama seperti pendapat Descartes tentang eksistensialisme, yaitu “Aku berpikir karena itu aku ada.”
Nah, bagiku “Aku narsis karena itu aku ada.”
Dengan kenarsisanku yang lumayan parah itu semua orang mengenalku. Masa bodoh mereka mengenalku karena apa. Paling tidak mereka punya kenangan terhadap diriku.
Nah, dikenal orang itu juga merupakan bukti bahwa kita eksis. 

Contoh: misalnya semua orang (teman kampusku) udah lulus, kemudian ketika beberapa dari mereka ketemu dan membicarakan masa kuliah.  Tibalah pada satu pembicaraan….
A : Eh, lu tahu Jemmy ga?
B : Jemmy? Jemmy yang mana?
A : Itu, Jemmy anak Jepang 2003.
B : ????
C : Oo….tahu aku. Yang narsis itu kan??
A : yup.
B : Oh, dia. Kalo dia aku tahu meskipun ga terlalu deket. Dia kan lumayan eksis kan?

Nah, dari contoh diatas aja aku punya keuntungan. Yaitu dikenal orang, kayak artis!! Seperti yang aku bilang, masa bodoh gimana mereka mengenal diriku. Yang penting aku udah membuktikan diriku ada dengan narsis itu.
Aku meninggalkan jejak-jejak kehidupan dengan kenarsisanku. Huahahaha……
Banyak orang yang beranggapan kalo idealis narsisme itu ga baik, jelek, sombong ato congkak. Ah, mereka itu cuma iri karena ga bisa bersikap narsis dan jadi tenggelam alias ga eksis karenanya.  Kalo aku sie, peduli amat. Paling juga cuma dikatain “Ih, tuh anak narsis amat sie”. Ato “Sombong, ganjen, kepedean amat sih!”
TERSERAH!!! Mereka mau bilang apa. Toh, tanpa mereka sadari dengan ngomong seperti itu mereka telah mengakui keberadaanku, ke-eksis-anku yang ga bakal mereka lepaskan dari otaknya. Entah itu buruk ato baik. Sampai kapanpun mau ga mau mereka bakalan akan mengingatku terus. 

Semua orang menyadari kalo aku narsis ketika selama seminggu berturut-turut melihat aku bergaya penuh napsu di station foto dan foto ekspresi. Dikiranya aku cuma magifo (manusia gila foto), tapi setelah melihat foto-fotoku, aku apakan mereka (foto2 itu), betapa mereka (foto2 itu) bertengger dengan manis di fs serta blogku di mp lengkap dengan comment2ku, mereka (teman2ku) langsung tersadar. Dan berteriak-teriaklah mereka bagai kesurupan.
“Jemmy…………..narsis…………………..!!!!!”
Hwakakakakakakakak……………………….
Dan aku hanya nyengir aja.
Dan aku merasa bangga karenanya.
Hidup narsis!!!!

Ada manfaatnya bagiku. Banyak!!!
Apalagi dengan kerjaanku yang membutuhkan keberanian, confident, sosialis,dan hal semacamnya. Aku sangat terbantu sekali dengan kenarsisanku itu. Ketika aku harus berhadapan dengan orang ‘besar’untuk melobby ato mencari sponsor alias dana, banyak yang bilang mereka suka melihat ‘my over confident’ alias narsisku itu. Katanya itu sudah mewakilkan keinginan dan kejujuranku. Berarti bila nanti mereka kerjasama denganku pasti perusahaan mereka akan aku kenalkan seperti aku mengenalkan diriku sendiri. Pun ketika aku harus berhadapan dengan nara sumberku untuk aku wawancara, mereka menjadi lebih terbuka menanggapi pertanyaanku karena mereka melihat aku yang terbuka dan jujur itu (cieee….). Bahkan ada yang membuka diri abis-abisan, satu hal yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya. Aku bener-bener merasa terhormat, tersanjung, haru, bangga, merasa dipercaya, dan itu semuanya karena idealisku. Yaitu narsis  eksistensialisme.
 
Then ......ga selamanya narsis itu buruk.
Ada yang masih malu menunjukkan ke-narsis-annya?  Ga mau mengakuinya?
Hanya satu kalimat buat mereka yang menghujat para narsis-ers:
Narsis???? So what gitu lho…………………

24 april 07

No comments:

Post a Comment