“KALIAN APA – APAAN, SIH?????” teriakku menumpahkan rasa kesal. Teuki oppa dan Chulie oppa memandangku tak percaya bisa marah.
“Kayak anak kecil aja. Jadiiiii… oppa manggil Edith hanya karena ingin tau Edith lebih nurut ama siapa, gitu??!!! Oppaaaaaa……!!!”