Wednesday, October 20, 2010

pada suatu masa

Seperti amarah gunung merapi yang terpendam tertahan untuk tidak dimuntahkankan dalam diam yang menyakitkan. seperti angin sepoi itu yang bergerak layu membuai dalam semu. sontak................... semuanya berubah.

Seperti itulah suasana dalam hatiku. selama setahun aku mencoba untuk bertahan dalam diam yang perlahan membekukan hatiku. aku kira, luka itu akan menutup seiring waktu. aku kira maaf itu sudah aku berikan untuknya. aku kira rasa yang ada dalam hati itu adalah rasa sayang. ternyata bukan!!!!

Akhirnya pada suatu titik jenuh.....

Pada suatu masa...........
semuanya tertumpah tak tertahankan.  Dia, yang selama ini terus saja melukai, menyakiti, merobek-robek hatiku dengan pengkhianatannya setahun lalu itu melakukannya lagi. mungkin itu salahku juga, karena aku selalu diam. ternyata dalam diamku aku ditikamnya, dan ketika dalam marahku aku menikamnya.....dia berbalik dan menghunuskan pedangnya "maaf deh, ga usah dibahas lagi" dan dengan senyum membusuknya itu berhasil membuatku muak dan 'mati'.

Hingga pada suatu masa.................
Aku memutuskan untuk membuangnya, melupakan dia dari hidupku. menyingkirkan dari hati dan pikiranku. aku lelah, aku malas untuk terluka lagi hanya karena dia karena dia tak sebegitu berartinya bagiku. ada dan tiada dirinya tak ada beda untukku, jadi, untuk apa dia ada kalau hanya untuk menyakitiku saja. hatiku ini lebih berarti. dan................

cara ampuhku melupakan teman yang 'berkarat':
 1. hapus dia dari fs n fb sebelum menghapusnya dari hidup
 2. robek2 fotonya, setelah itu robek2 hatinya
3. delete no hpnya dari phonebook sebelum mendelete nyawanya
4. lupakan namanya, pastilah akan lupa kalau dia ada
5. buang semua barang2 darinya, buang juga tubuhnya ke tempat sampah kalo bisa
6. singkirkan, bakar semua kenangan yang ada dirinya, lebih baik amnesia. biarkan dia sendiri di dunia ini.
7. usir dia ketika di depan pintu rumah kemudian usir dia dari dunia kecilmu, kalau bisa bunuh saja sekalian!!!
dan.....

sudah dua minggu ini sejak dia merobek, mencabik hatiku lagi seperti setahun lalu itu aku melakukannya. aku menganggapnya tidak ada. makanya, tak sekalipun ku sapa dia, kulihat dia, bicara dengannya, tersenyum ataupun menunjukkan tanda-tanda kalau dia hidup. dia bukan hantu atau setan, tapi dia itu bukan apa2. bahkan lebih tak penting dari tahi kucing, lebih tak terlihat dari virus. dia nggak ada!!!!

Sampai tiba pada suatu masa itu.............
ketika 'maaf' tulus terucap dari lubuk hatinya yang paling dalam
tapi..........
sampai kapanpun  "forgiven not forgotten" or "never forgiven never forgotten" or "never forgiven but forgotten"

11 may 07

No comments:

Post a Comment